Penulis :
Biasworo Adisuyanto Aka
Narasumber :
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya
Permainan "Bentengan" atau
benteng-bentengan merupakan jenis olahraga tradisional yang sangat digemari
sebagai permainan mengisi waktu luang anak-anak pada masa waktu yang lalu.
Permainan olahraga tradisional ini sudah hampir punah dan tidak menjadi pilihan
permainan bagi anak-anak pada masa sekarang ini. Mendengar sebutan
"benteng" terbersit pemahaman dalam pemikiran kita sebuah bangunan
tembok yang sangat kokoh, sangat tebal dan kuat, serta dikelilingi parit-parit
yang sangat lebar. Membawa kita kemasa jaman kerajaan, dan di dalam benteng
tersebut terdapat sejumlah pasukan dengan kelengkapan perangnya dan berpakaian
seragam lengkap. Pada setiap sudut dan gang-gang benteng terlihat hilir mudik
beberapa orang prajurit yang sedang bertugas jaga.
"Bentengan" dalam permainan olahraga
tradisional ini bukan merupakan bangunan kokoh pada jaman kerajaan dulu, tetapi
menjadi bagian modifikasi yang terinspirasi dengan kondisi pada jaman kerajaan
tersebut. Sejarah perkembagan permainan
benteng ini tidak diketahui dengan pasti, yang jelas sejak masa anak-anak dan
dimasa generasi kakek dan nenek permain ini sudah dikenal, digemari dan
dimainkan oleh rakyat. Menurut data-data
yang diperoleh bahwa permainan yang hampir bersamaan dengan permainan ini ada
juga di daerah lainnya seperti di :
1. Propinsi Lampung
nama permainannya, main benteng,gamit tikam,
2. Propinsi Jambi namanya merebut benteng
3. Propinsi Kalimantan Tengah namanya tawanan
4. Propinsi NTT namanya hakdiuk lise
5. Propinsi Bengkulu namanya sekejar
6. Daerah Khusus Ibu Kota Jakata namanya
"Benteng"
Bahwa sesungguhnya bangsa yang besar
adalah bangsa yang dapat menghormati, mengagumi kebudayaannya sendiri serta
dapat pula mengembangkan dan melestarikannya. Hal ini tidak dapat kita
pungkiri, sebagaimana yang pernah kita baca dan mempelajari sejarah
bangsa-bangsa yang terbesar di dunia, kebudayaanya akan mercerminkan nilai
bangsanya. Oleh sebab itu Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya menyadari
pentingnya tetap menjaga dan melestarikan semua jenis permainan olahraga
tradisional sebagai aset bangsa. Keinginan kuat Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
Surabaya untuk tetap menjaga dan melestarikan semua permainan olahraga
tradisional tersebut adalah dengan memberikan motivasi kepada Warga Kota
Surabaya dengan melalui sebuah even perlombaan.
Menyadari bahwa olahraga asli/tradisonal merupakan kekayaan budaya yang
berharga yang perlu kita kembangkan dan lestarikan dalam rangka memelihara tata
nilai kehidupan bangsa. Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya akan menggelar
kegiatan "Lomba Benteng Bentengan Pelajar se Surabaya" yang rencanya
akan dilaksanakan pada tanggal 9 s/d 12 Mei 2016 di Lapangan Sepak Bola Stadion
10 Nopember, Jl. Tambaksari Surabaya. Kategori peserta pada lomba benteng
bentengan ini adalah pelajar Sekolah Dasa (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
se Surabaya. "Kegiatan pada tahun ini hanya untuk SD dan SMA negeri maupun
swasta mengingat bahwa untuk kategori SMP sudah diperlombakan pada tahun 2015
yang lalu. Saat ini lebih dikhususkan kepada pelajar SD dan SMA" kata
Bunda Indah nama panggilan akrab salah satu pejabat yang menangani Olahraga
Tradisional di Kota Surabaya. Beliau adalah Kepala Seksi Olahraga Tradisional
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, Indah Sriutami, SE, MM.
Persiapan sudah dilakukan dengan baik, dan direncanakan
Bunda Indah akan mengumpulkan seluruh Wasit/Juri olahraga tradisional Benteng
Bentengan ini pada tanggal 20 April 2016. Pada pertemuan tersebut dengan tujuan
utama sebagai upaya penyegaran dan kelengkapan data persyaratan pemenuhan
kelengkapan sertifikat. Setelah pertemuan tersebut, Bunda Indah juga sudah
menjadwalkan pelaksanaan Technical Meeting (TM)/pertemuan teknik yaitu pada
tanggal 3 Mei 2016 pukul : 13.00 Wib di Aula Stadion Gelora 10 Nopember
Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar