Penulis :
Drs. Chairul Umum (Sekretaris Jenderal
KOTI Pusat)
Bukan anak-anak namanya kalau tidak suka
bermain. Ada saja tingkahnya yang sering buat kita gemes melihatnya. Anak
dahulu dengan sekarang sama saja tak ada bedanya, tetap juga anak-anak. Yang
membedakan adalah zamannya. Komunitas Olahraga Tradsional Indonesia (KOTI)
setiap tahunya menyelenggarakan pesta dolanan anak. Kegiatan yang terinspirasi
dari peringatan Hai Anak Internasional. Dimaknai sebagai kepedulian bangsa
Indonesia terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak Indonesia agar tumbuh
dan berkembang secara optimal. Dolanan anak bukan hanya sekedar kumpul dan
bermain. Sejatinya, setiap permainan tradisional yang dimainkan mengajarkan
banyak perihal kehidupan. Dolanan seperti cublak cublak suweng, congklak, gobak
sodor, bakiak, dan bermacam-macam permainan lainnya mengajarkan tentang
sportifitas, mengatur strategi dan taktik, keimanan, kepribadian, kecerdasan,
keterampilan, olahraga, olahrasa, olah pikir.
Kegiatan yang akan berkumpulnya anak-anak
untuk bermain permainan tradisional ini akan diisi berbagai zona. Ada zona
edukasi, pameran, hingga pasar alat permainan tradisional. Sangkin banyaknya
permainan olahraga tradisional asli Bangsa Indonesia pada acara ini KOTI
menggandeng Sobat Budaya, komunitas yang sedang berupaya melestaikan budaya
tradisional Indonesia dengan GERAKAN SEJUTA DATA BUDAYA (GSDB) untuk
mengembangkan perpustakaan Digital Budaya Indonesia, sebagai tujuan utama Sobat
Budaya menjaga keaslian budaya Indonesia.
Pesta dolanan anak pada puncak akan
diadakan di GOR Ciracas Jakarta Timur tanggal 22 - 24 Juli 2016 untuk level
nasional. Pre Event Pesta Dolanan Anak akan dimulai di Grand Mall Bekasi
tanggal 24 April 2016. Menurut Sekretaris Jenderal Choirul Umamm agenda ini
akan dilaksanakan ntensif roadshow dari Mall ke Mall hingga acara puncaknya di
GOR Ciracas Jakarta Timur. Walaupun berlokasi di Mall, Pesta Dolanan Anak tetap
tidak meninggalkan arnanya. Pola Kampoeng (kampung) tetap melekat dengan
permainan tradisional anak-anak Indonesia. Kampoeng Dolanan Anak ini merupakan
ini salah satu destinasi wisata buatan, dimana adanya pertukaran informasi
mengenai permainan tradisional dan budaya, agar tidak hilangnya kearifan lokal
bangsa kita pada generasi masa kini. Berdasarkan pengamatan Sporto, Dolanan
Anak pada tahun yang lalu yang diselenggarakan di Mall Kramat Jati Jakarta
Timur bersebelahan dengan Timezona yang serba mesin. Sebuah paradoks, namun
nyata. Masih Umam menjelaskan, permainan tradisional anak Indonesia memiliki
filosofi tersendiri. "Hom Pim Pah Alaiyum Gambreng" bermakna melatih
sikap bermusyawarah yang tinggi untuk menerima kesepakatan. Perainan Bentengan,
Bakiak atau Terompah Panjang adalah permainan yang tanpa disadari mengajarkan
si Anak dalam konteks team work.
KOTI berharap kegiatan tahunan ini
berjalan sukses dan diprediksi akan dihadiri anak pelajar Bekasi dan Jakarta
sebanyak 1000 anak. Sponsorship juga menurut KOTI masih dibuka lebar untuk
menyukseskan acara yang penuh makna ini. Dalam hal lain, Olahraga Tradisional
juga akan dipentaskan pada ajang Olahraga Rekreasi Tingkat Dunia TAFISA Games
2016 dimana Indonesia akan menjadi Tuan Rumah dari target 110 Negara peserta
yang akan meramaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar