Kamis, 24 Juli 2014

Perminan HADANG

Hadang adalah permainan olahraga tradisional yang tidak mempergunakan alat apapun sebagaimana permainan tradisional sebelumnya. Olahraga tradisional hadang dimainkan secara beregu, baik putera maupun puteri. Jumlah anggota regu sebanyak 8 orang, terdiri dari 5 orang sebagai pemain inti dan 3 orang selebihnya sebagai pemain cadangan.  Ada sedikit perbedaan pada permainan olahraga tradisional ini, selain dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Namun yang membedakan dengan permainan olahraga tradisional lainnya adalah pada permainan ini tidak hanya dilakukan sebagai permainan untuk dilombakan pada acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus atau peringatan hari jadi Kabupaten atau Kota saja, tetapi juga sering dilakukan sebagai pengisi waktu senggang.

AREA HADANG
Permainan olahraga tradisional hadang ini dapat dibuat di ruangan terbuka (stadion, lapangan terbuka, halaman rumah, lapangan, atau jalan raya bila memungkinkan) maupun tertutup (gedung olahraga, gedung pertemuan). Sebaiknya arena yang akan dipergunakan memiliki permukaan yang datar atau rata. Bentuk area Hadang merupakan area petak persegi panjang lapangan 15 meter dan lebar 9 meter. Kemudian area tersebut dibagi 6 (enam) petak dengan ukran masing-masing 4,5 meter x 5 meter. Pinggir lapangan sebaiknya dibuat jangan dari tali (plastik atau tampar), namun sebaiknya diberi tanda dengan kapur saja. Hal dilakukan untuk menghindari kemungkinan buruk dari salah satu peserta yang terkait tali dan akan mencederai. Garis perminan ditandai dengan garis selebar 5 cm, dan upayakan pembuatan garus tersebut tidak muda luntur atau hilang.

Untuk membedakan regu satu dengan regu lainnya, setiap regu diwajibkan memakai kostum seragam bernonor dada dan punggung dengan ukuran 15 cm x 20 cm, dari angka 1 s.d. 8. Kapten regu diberi tanda khusus pada lengan kanan atas berbentuk pita berwarna melingkar. Lamanya permainan Hadang ini adalah 2 X 15 menit dan diberi waktu istirahat selama 15 menit. Pelatih atau Tim Manajer diperkenankan mengajukan time out. Time out diberikan kepada masing-masing regu 1 (satu) kali, dan masing-masing mendapat jatah 1 (satu) menit. Ketika pelaksanaan time out, jam dimatikan dan dicatat posisi masing-masing pemain. Setelah time out selesai, posisi masing-masing pemain seperti sebelum diberlakukan time out.

Pemenang dalam permainan Hadang ini ditentukan dari besarnya nilai yang diperoleh salat satu regu. Setelah permainan berakhir 2 X 15 menit. Penetapan nilai diambil dari setiap pemain yang berhasil melewati garis depan sampai dengan garis belakang diberi nilai satu, dan pemain yang juga berhasil melewati garis belakang sampai dengan garis depan diberi nilai satu. Apabila, terjadi nilai sama setelah waktu yang ditetapkan 2 X 15 menit, maka diberikan waktu perpanjangan selama 10 menit (2 X 5 menit) tanpa diberi waktu istirahat. Tetapi bila masih sama juga, maka pemenang ditentukan berdasarkan hasil undian.

Selamat Berolahraga......

Permainan EGRANG

Olahraga tradisional merupakan permainan asli rakyat sebagai aset budaya bangsa yang memiliki unsur olah fisik tradisional. Permainan rakyat yang berkembang cukup lama ini perlu dilestarikan, karena selain sebagai olahraga hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial, olahraga ini juga mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas jasmani bagi pelakunya.

Olahraga tradisional semula tercipta dari permainan rakyat sebagai pengisi waktu luang. Karena permainan tersebut sangat menyenangkan dan tidak membutuhkan biaya yang sangat besar, maka permainan tersebut semakin berkembang dan digemari oleh masyarakat sekitar. Permainan ini dilakukan dan digemari mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa, sesuai dengan karakter permainan yang dipakai. Beberapa permainan rakyat yang sudah cukup dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dan menjadi olahraga tradisional adalah seperti egrang, terompah panjang, patok  lele, gobak sodor (hadang), sumpitan, gebuk bantal, gasing, lari balok, tarik tambang, benteng, dagongan, panjat pohon pinang, sepak raga, lomba perahu, lompat batu nias, karapan sapi, dan lain-lain.

Olahraga tradisional merupakan salah satu peninggalan budaya nenek moyang yang memiliki kemurnian dan corak tradisi setempat. Indonesia dikenal memiliki kekayaan budaya tradisional yang sangat beraneka ragam. Namun seiring dengan semakin lajunya perkembangan teknologi di era globalisasi ini, kekayaan budaya tradisional semakin lama semakin tenggelam. Semuanya mulai tenggelam seiring dengan pengaruh budaya asing, maraknya permainan playstation, game watch, computer game, dsb.

Tenggelamnya budaya permainan tradisional tersebut tentunya merupakan suatu keprihatinan bagi kita semua. Jika generasi saat ini tidak berusaha melestarikan maka lambat laun budaya tradisional akan semakin tenggelam dan suatu saat akan punah, sehingga identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkebudayaan tinggi akan hilang.

Penyebab tenggelamnya budaya tradisional tersebut tentunya terdiri dari berbagai macam, seperti :
Ø  Kurangnya sosialisasi olahraga tradisional kepada masyarakat;
Ø  Tidak adanya minat masyarakat untuk menggali kekayaan tradisional;
Ø  Tidak ada minat melombakan secara berjenjang, berkelnajutan, dan berkesinambungan.

Egrang adalah permainan tradisional yang mempergunakan bambu dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan dengan menempuh jarak yang telah ditentukan. Permainan ini sudah cukup dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dan sering dilombakan pada acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus.

Permainan egrang dilakukan oleh anak-anak, remaja, dewasa dengan tujuan pengisi waktu luang, bermain dan meningkatkan kemampaun motorik. Manfaat yang akan dirasakan oleh pelaku perminan ini adalah kegembiraan, kualitas kebugaran, dan bersosialisasi. Alat terbuat dari sepasang bambu bulat, masing-masing bambu memiliki ukuran  panjang + 2,5 m dan memiliki diameter antar 6 s.d 9 Cm. Pada ukuran 50 Cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata.

Permainan tradisional egrang ini sering dilakukan di lapangan berumput, di stadion, atau tanah dataran. Yang terpenting kondisi lapangan yang dipergunakan untuk perlombaan permainan ini datar dan luas. Jumlah lintasan dibuat sesuai dengan kondisi ukuran area yang dipergunakan. Untuk lebih meriahnya perminan ini, sebaiknya lintasan yang dipergunakan minimal sebanyak tiga lintasan. Apabila dapat dibuat lebih dari itu, akan lebih baik dan meriah. Masing-masing lintasan dengan ukuran lebar 1 s.d 1,5 meter dan panjang 50 meter.

Pemenang dalam permainan tradisional egrang ini ditentukan berdasarkan kecepatan waktu. Waktu yang diambil adalah kaki terakhir melewati garis finish. Agar dalam pelaksanaan kegiatan permainan ini berjalan baik, maka ditetapkan beberapa hal sebagai berikut :
1)     Peralatan Peserta
a.      Sepesang bambu dengan ukuran tinggi 2,75 meter dan diameter bawah minimal 2 dim (5 cm), tinggi pijakan kaki adalah 50 cm;
b.      Area Egrang dilapangan rumput atau tanah padat, dengan batasan lintasan yang dibuat dari kapur atau tali raffia, sepanjang 50 meter dan masing-masing lintasan dengan lebar 1,5 meter

2)     Peralatan Wasit/Juri
a.      Dua buah bendera untuk masing-masing juri lintasan dengan warna merah dan hijau;
b.      Stopwatch;
c.      Peluit;
d.      Scorepad

3)     Peraturan Permainan
a.      Peserta Egrang terdiri dari 3 pemain putra;
b.    Peserta harus menggunakan seragam team masing – masing Kabupaten/Kota dengan nomor punggung 1 s/d 3;
c.      Peserta diperkenankan membawa peralatan sendiri dengan ketentuan menggunagan bahan dari bamboo dengan ukuran ketinggian maksimal 2,75 m. Jarak penompang kaki dari bamboo terbawah adalah 50 cm, sedangkan diameter bamboo minimal 2 dim (tidak boleh kurang);
d.      Start dibelakang garis dan posisi peserta masih berada di bawah (belum naik);
e.      Berjalan sesuai dengan lintasan masing- masing;
f.       Masing-masing orang dalam satu regu wajib menempuh jarak 50 m, sehingga jumlah total jarak tempuh untuk masing-masing regu adalah sepanjang 150 m;
g.      Sebelum pergantian pemain, pemain dan Egrangnya harus seluruhnya melewati garis;
h.      Pemain berikutnya menunggu di luar garis, tidak diperkenankan masuk dalam arena lomba;
i.       Dinyatakan sebagai Pemenang apabila pemain ketiga lebih dahulu melewati garis finish;
j.       Dinyatakan diskualifikasi jika:
-      Egrang menyentuh garis lintasan;
-      jika kaki peserta menyentuh tanah (peserta jatuh);
-      Egrang tidak memenuhi ukuran sebagaimana ketentuan persyaratan;
-      Pergantian pemian dilakukan sebelum melewati garis batas.
  

4)     Peran dan tanggung Jawab Wasit/Juri dan petugas Permainan Egrang
a.        Wasit
1.        Memberikan arahan terkait dengan bentuk aktivitas yang tidak diperkenankan dilakukan oleh semua peserta kepada semua ketua regu sebelum permainan dimulai;
2.        Mengontrol kesiapan juri garis dan petugas pencatat waktu (petugas stopwatch);
3.     Memberikan aba-aba kesiapan dan dimulainya permainan ini, dengan memberikan tanda peluit (aba-aba : bersedia, siap, priiiit);
4.        Menghentikan permainan, bila ada yang mencuri start.
b.        Juri
1.        Wajib membawa bendera merah dan hijau;
2.        Memberikan tanda kesiapan peserta, dengan mengangkat bendera hijau;
3.   Memberikan tanda pelanggaran peserta, dengan mengangkat bendera merah (mengikuti peserta dari arah belakang);