(sebuah pendapat, yang pernah ditulis Tahun 2013)
Penulis :
BIasworo
Adisuyanto Aka
Kita
mengetahui bahwa hampir semua rakyat Indonesia pasti tahu dengan kegiatan ini.
Lebih semaraknya ketika mendekati peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan 17
Agustus dan sesudahnya, banyak masyarakat melaksanakan permainan panjat tebing.
Selain asyik untuk ditonton, juga para pemainnya dapat menikmati kegembiraan
dalam upaya memanjat pohon pinang ini dengan susah payah untuk dapat meraih
hadiah. Hadiah diletakkan pada ujung atas, sedangkan pohon pinang yang dipanjat
diluluri sesuatu agar pohon pinang menjadi licin dan sulit untuk dipanjat.
Semakin sulit dipanjat, permainan ini semakin asyik dan ramai. Kegiatan ini
selain untuk melengkapi kemeriahan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia,
juga sebagai bentuk menanamkan rasa semangat kemerdekaan kepada para remaja dan
masyarakat umum.
Namun
banyak juga yang beranggapan bahwa permainan panjat pinang ini ternyata punya
sejarah yang kelam di Indonesia. Bahkan muncul dalam sebuah sinetron Para
Pencari Tuhan karya Deddy Mizwar, yang memunculkan adegan dialog menolak
permainan panjat pinang untuk dimasukan pada acara peringatan 17 Agustusan,
dengan alasan bahwa permainan ini bukan asli permainan rakyat Indonesia tetapi
permainan bangsa Belanda. Tidak hanya itu, yang lebih ekstrimnya lagi bila kita baca tulisan pada Wikipedia yang meriwayatkan permainan panjat pinang berasal
dari jaman Belanda. Permainan ini diadakan oleh orang Belanda ketika mempunyai
acara hajatan besar, seperti pada pelaksanaan acara pernikahan, dan lain-lain.
Pada pelaksanaan acara pernikahan ini, orang Belanda memberikan kesempatan
kepada orang pribumi untuk turut serta dalam perayaan pernikahan, yaitu dengan
cara membagi-bagi hadiah. Ketertarikan orang pribumi pada acara ini karena ada
hadiah yang diperebutkan, biasanya berupa bahan makanan, gula, keju, dan
terkadang juga pakaian. Namun demikian, tindakan yang dilakukan orang Belanda
tidak sekedar memberikan bingkisan hadiah kepada semua orang pribumi yang
berkerumun, tetapi harus melalui rintangan, dan rintangan yang dibuat tidaklah
mudah ditaklukkan bagi orang pribumi. Bahkan, banyak orang pribumi yang tidak
dapat mengambil dan menerima hadiah diperebutkan. Tetapi justru berdampak
kepada penderitaan dan rasa sakit pada sekujur tubuhnya. Ketika itu rasanya
mustahil orang pribumi mampu mengambil hadiah-hadiah tersebut yang diletakan di
puncak sebuah pohon pinang. Pohon pinang yang dipergunakan juga sangat tinggi,
selain itu juga dilumuri minyak licin atau oli. Kondisi yang tidak terlatih
dalam memanjat dengan kondisi licin tersebut mengakibatkan banyak yang
berjatuhan, bahkan tidak sedikit yang mengalami cidera. Kondisi memanjat yang
sulit ini terkadang diabaikan oleh orang pribumi, mereka hanya megandalkan
ambisi untuk dapat meraih barang-barang yang diletakan di atas pohon pinang,
karena mereka berharap apabila barang-barang tersebut mampu mereka ambil akan
sangat membantu melanjutkan kehidupan sehari-hari.
Sulitnya
orang pribumi memanjat dan meraih hadiah yang terletak di atas pohon pinang
tersebut menjadi tontonan yang menarik bagi orang Belanda. Dengan suka ria
mereka tertawa dan bergembira serta bersorak-sorak ketika ada orang pribumi
tidak berhasil dan bahkan terjatuh. Sebgaian orang menganggap bahwa permainan
panjat pinang ini merupakan bentuk permainan orang Belanda untuk melecehkan
orang pribumi. Tetapi
bila kita mengambil sisi positifnya dari permainan ini tentunya tidak
menganggap bahwa permainan ini adalah untuk melecehkan orang pribumi, tetapi
justru makna yang terkandung dalam permainan ini yang harus ditangkap adalah
sisi positifnya. Sisi positif yang tertuang dalam permainan ini sangat banyak,
diantaranya adalah beberapa hal sebagai berikut :
1. Bentuk
permainan panjat tebing ini bila ditata secara baik dalam aturan permainannya
akan berdampak positif untuk meningkatkan kebugaran dan menghilangkan kejenuhan
akibat aktivitas rutin yang dilakukan seseorang;
2. Walaupun
permainan panjat pinang ini diperkenalkan olah orang Belanda, tetapi sudah menjadi permainan orang pribumi cukup
lama, yaitu sejak nenek moyang semasa penjajahan Belanda. Turun temurun permainan ini sangat disukai, karena sudah ditemukan cara memanjat yang baik
sehingga permainan ini mempunyai cara untuk mendapatkan hadiah yang terpasang
di atas pohon pinang;
3. Makna
yang terkandung dalam permainan ini sangat mendalam, yaitu bahwa untuk
mendapatkan kesuksesan dalam meraih setiap pekerjaan sangat diperlukan strategi,
kebersamaan, kekuatan, kekompakan, keuletan, dan koordinasi. Agar memiliki
semua komponen yang dibutuhkan tersebut tentunya dibutuhkan konsep pembelajaran
peningkatan sumber daya manusianya melalui bentuk pelatihan.